PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA DAN KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN DI WILAYAH PASKA GEMPA CIANJUR

Authors

  • Nor Tri Astuti Wahyuningsih STIKES Panti Wilasa
  • Daniel Wibowo STIKES Panti Wilasa
  • Firman Nefos Daeli STIKES Panti Wilasa
  • Lisa Dwi Astuti STIKES Panti Wilasa

Keywords:

Kehamilan, Tanda Bahaya, Ketidaknyamanan

Abstract

Ibu dan anak merupakan kelompok rentan yang harus diprioritaskan dalam pelayanan kesehatan keluarga. Keberhasilan program kesehatan ibu dan anak dapat dinilai dengan menggunakan indikator utama Angka Kematian Ibu (AKI). Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat dilaporkan AKI saat melahirkan mengalami penurunan dari 49 kasus pada tahun lalu menjadi 34 kasus pada tahun 2023. Tingkat pemberian tablet zat besi di Cianjur mencapai 75,7% pada tahun 2022. Program vaksinasi tetanus toksoid (TT) pada wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil di Cianjur pada tahun 2022 menduduki peringkat 63,4%, terendah di Provinsi Jawa Barat. Pasca gempa Cianjur pada tahun 2022, penguatan kesehatan di wilayah Cianjur, khususnya terkait rehabilitasi Posyandu di beberapa wilayah seperti Cibeureum, Padaluyu, dan Galudra dilakukan oleh YAKKUM Emergeny Unit (YEU).
Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian adalah quasi eksperimen dengan rancangan one group pretest and posttest design. Pengetahuan para ibu hamil mengenai tanda bahaya dan ketidaknyamanan kehamilan diukur sebelum dan sesudah pelaksanaan intervensi.
Hasil: Total Responden dari desa Cibeureum, desa Padaluyu, dan desa Galudra diperoleh total responden ada 80 orang. Sebanyak 78,75% ibu hamil merupakan usia reproduksi sehat. Tingkat pengetahuan ibu hamil sebelum diberikan intervensi pendidikan kesehatan, dengan tingkat pengetahuan Baik sebanyak 48,75%, Cukup 31,25% dan Kurang 20%. Setelah dilakukan intervensi tingkat pengetahuan ibu hamil dengan kategori Baik meningkat menjadi 63,75%, ibu hamil dengan tingkat pengetahuan Cukup dan Kurang menjadi berkurang, yaitu Cukup 20%, Kurang 16,25%. Setelah diberikan intervensi pendidikan kesehatan, sebanyak 51,25% ibu hamil mengalami peningkatan nilai, sedangkan nilai tetap sebanyak 23,75%, serta mengalami penurunan nilai sebanyak 25%.
Diskusi: Masih terdapat ibu hamil dengan usia muda dan usia tua di desa Galudra, desa Padaluyu, dan desa Cibeureum Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Usia muda dan usia tua merupakan usia resiko bagi ibu untuk hamil. Setelah diberikan intervensi pendidikan kesehatan mengenai tanda bahaya dan ketidaknyamanan ibu hamil dengan tingkat pengetahuan Kurang menjadi berkurang, dan ibu hamil dengan tingkat pengetahuan Baik menjadi bertambah. Ibu hamil perlu diberikan pendidikan kesehatan mengenai materi seputar kehamilan. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya peran serta aktif tenaga kesehatan dan kader posyandu dalam memfasilitasi ibu hamil dengan terus memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil agar semakin meningkat pengetahuannya.

Downloads

Published

2024-02-26