ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP INTENSI TURNOVER PADA PERAWAT RUMAH SAKIT PANTI WALUYO YAYASAN KRISTEN UNTUK KESEHATAN UMUM (YAKKUM) DI SURAKARTA
ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP INTENSI TURNOVER PADA PERAWAT RUMAH SAKIT PANTI WALUYO YAYASAN KRISTEN UNTUK KESEHATAN UMUM (YAKKUM) DI SURAKARTA
Keywords:
Kepuasan Kerja, Stres Kerja, Intensi TurnoverAbstract
Pendahuluan: Turnover menjadi salah satu isu yang muncul terkait manajemen SDM di rumah sakit dan hal ini dapat diprediksi melalui persentase ketidakhadiran dan kinerja buruk. Kepuasan dan stres kerja disinyalir menjadi penyebab munculnya niat turnover. Fenomena turnover terjadi pada perawat di RS Panti Waluyo Surakarta dan merugikan dari segi biaya rekrutmen dan training, sumber daya serta efektivitas. Tujuan penelitian untuk melihat pengaruh kepuasan kerja dan stres kerja terhadap intensi turnover perawat RS Panti Waluyo Surakarta.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif, dilakukan dengan mendistribusikan kuesioner kepada 110 perawat yang dipilih dengan cluster sampling. Pengolahan data dengan analisis regresi logistik ordinal.
Hasil Penelitian: Hasil studi mengindikasikan bahwa 53.6% perawat memiliki kepuasan kerja rendah, disusul 32.7% masuk kategori sangat rendah. 81.8% perawat mengalami stres kerja kategori rendah serta tingkat intensi turnover perawat tergolong rendah 52.7%, meski 34.5% masuk golongan tinggi. Kepuasan kerja menghasilkan nilai Wald sebesar 11.060 > 3.481, Sig. 0.000 serta nilai R² 12.1%. Stres kerja menunjukkan nilai Wald 23.345 > 3.481, Sig. 0.000 dan nilai R² 25.4%. Sedangkan kepuasan dan stres kerja mendapatkan nilai G 32.776 > 5.991 serta nilai Pseudo R-Square sebesar 30.2%.
Diskusi: Dalam penelitian ini, dimensi gaji dan pengawasan berdampak besar terhadap rendahnya kepuasan kerja. Faktor ekstra organisasional dan kelompok menjadi pemicu rendahnya stres kerja. Dimensi niat dan pemikiran keluar menyumbang dampak terbesar yang mengakibatkan intensi turnover tergolong rendah. Kepuasan kerja secara positif berpengaruh terhadap intensi turnover. Terdapat pengaruh positif antara stres kerja terhadap intensi turnover