PENERAPAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL DAN TERAPI KOMPLEMENTER PIJAT BAYI: STUDI KASUS DI PMB DESA BOTO, KECAMATAN BANCAK, KABUPATEN SEMARANG
PENERAPAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL DAN TERAPI KOMPLEMENTER PIJAT BAYI: STUDI KASUS DI PMB DESA BOTO, KECAMATAN BANCAK, KABUPATEN SEMARANG
Keywords:
Asuhan Kebidanan, Komplementer, Pijat bayiAbstract
Pendahuluan: Masa neonatal berlangsung sejak lahir hingga 28 hari, merupakan fase krusial bagi bayi yang mengalami perubahan fisiologis yang signifikan dan rentan terhadap gangguan kesehatan. Faktor seperti berat badan lahir rendah (BBLR), prematuritas, dan asfiksia menjadi penyebab utama tingginya Angka Kematian Bayi (AKB). Perawatan neonatal esensial dan terapi komplementer, seperti pijat bayi, dapat membantu menurunkan risiko tersebut.
Metode: Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan desain studi kasus melalui wawancara, studi dokumentasi, dan observasi berkala terhadap pasien. Penatalaksanaan dilakukan dengan pendekatan tujuh langkah Manajemen Hellen Varney.
Hasil: Pijat bayi Ny. S telah dilaksanakan selama dua minggu melalui kerja sama antara peneliti dan Ny. S. Pemijatan mulai diberikan saat bayi berusia 3 hari dan dilanjutkan hingga pemantauan pada usia 17 hari. Hasilnya menunjukan peningkatan kualitas tidur, durasi menyusu, bonding attachment antara ibu dan bayi, serta kenaikan berat badan.
Diskusi: Efektivitas pijat bayi baru lahir dapat dikaji secara kualitatif melalui studi kasus yang dilakukan dengan observasi berkala. Konsistensi pijatan oleh tenaga terlatih berperan penting dalam mencapai hasil yang optimal. Pijat bayi dapat menjadi intervensi non- farmakologis untuk mendukung tumbuh kembang bayi.